Jadilah pria dan wanita yang bersih
badannya juga bersih hatinya dan jika tidak bisa cukup mendekati bersih saja karena
manusia tidak ada yang bersih 100% hatinya meskipun itu Nabi atau Rasul sekali
pun sebab hidup itu memang bersama hitam dan putih agar jika sudah tua tidak agalarbeden
(menggelar badan) akhirnya menjadi tontonan karena abet-kalarbet dan harus
dituntun agar tidak terkena belet (bala’), jika tidak mau dituntun maka harus
ditonton ke pasar seperti sapi yang hendak dijual. Untuk ibu-ibu Islam di
seluruh dunia janganlah berencana dengan ikut keluarga berencana (KB)!!
Ingatkah bagaimana sabda Nabi Muhammad?? Sebenarnya Islam itu dibodoh-bodohi
oleh orang kafir dan mereka tidak menggunakan itu karenanya anaknya banyak dan
kafir pun lebih banyak dan lebih kuat dari pada Islam. Itu adalah bagian
politik Yahudi dan adalah alat untuk menghancurkan Islam, maka dari itu mereka
lakukan berbagai macam cara akan tetapi Kedokter-apinya pun terbongkar.
Mangkanya mereka makan nangkanya sedangkan Islam makan getaehnya (kotoran).
Tahukah dari apa itu dijadikan?? KB = Keluarga Berencana, MB = Meninggalkan
Berencana dan GB = Ngngak (tidak) Berencana. MMC (Multi Media Card) yang tidak
ada ukurannya adalah otak yang selalu diniatkan karena Allah, jika error maka
harus dihormat agar tidak selalu berjalan di tempat dan agar bisa bersiap gerak
dan maju jalan sampai akhirnya istirahat di tempat (kembali ke hakikatnya) dan
bangkit di yaumil qiyamah (hari kebangkitan). Saya setuju dengan Ahmad Dhani
dengan Dewa 19-nya bukan 19 Dewa, berkembang menjadi Ratu bukan Raja dan
berkembang lagi menjadi Maha Dewi bukan Maha Dewa, adapun sebutannya (Dewa 19)
yaitu “Bala’ Dewa.” Bukan manusia saja yang terkena bala’ akan tetapi Dewanya
juga mengalami hal yang sama. Jika ada 19 Dewa dan 1 Maha Dewa lalu apa kata
Maha Berata?? Maha Berata keberatan (diare) maka dari itu harus diobati dengan
VEGETA-rian (makan sayur-sayuran) akhirnya membawa oleh-oleh ke kampung
rambutan tapi tak rambutan (botak). Maka dari itu BIKSU itu dinamakan sakit
perut (diare) tak ubannya sampai keriput. Kita belajar di Mushalla, Madrasah
atau di Kampus itu belajar ilmu yang kelihatan dan sifatnya umum. Sebenarnya
dalam detak jantung dan keluarnya masuknya nafas di keseharian kita terdapat
ilmu Allah yang tak nampak. Cobalah berfikir dan jadilah orang yang berguna
untuk orang lain dan jangan kalah dengan perabotan meskipun benda mati akan
tetapi ada gunanya!! Sedangkan kita ini hidup masak tidak ada gunanya?? Yang
namanya masak itu pasti ada gunanya untuk dimakan. Maka dari itu masaklah yang
masak (matang) agar ada manfaatnya dan bisa dimakan. Jika tidak ada manfaatnya
berarti “Wujuduhu ka adamihi” (adanya seperti tidak ada). Komputer yaitu kom =
kum (berdiri!!) Puter (maka puter!!). Maksudnya setelah shalat wiritan (dzikir)
memutar tasbih bukan malah memutar jari telunjuk di waktu tahyat awwal atau
tahyat akhir, juga bukan memutar tangan di waktu takbiratul ihram. Wiritan
(dzikir) sambil menggeleng-gelengkan kepala itu boleh karena itu mengisyaratkan
hablum minannas (horisontal) adapun shalatnya adalah hablum minallah
(vertikal), oleh-oleh karena (sisanya) itu tahlil tidaklah sesat karena itu
bagian dari hablum minannas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar