Jumat, 27 Februari 2015

Kajian Islam


J Kajian Islam J
Aku bukanlah penjahat
Tapi akulah penjaga di hatimu
Aku bukan sayang tapi penyayang
Karena sayang itu adalah sifat hatiku
Dan aku bukanlah sifat itu tapi isimnya
Pergi ku bukan tak sayang atau tak cinta
Tapi aku pergi karena ada rindu di dadaku
Ku akan berkelana dengan sebelah tangan
Dan akan kembali ke kampung halamanku
Kau bukanlah boneka tapi kau adalah kebon’a (nya)
Dan aku pun bisa bercocok tanam di dalamnya
Tapi hama (Yahudi) pun telah merusaknya
Aku kerjakan PR untuk membasminya
Agar tanaman tumbuh subur di dalamnya
Dan pada saatnya aku pun dapat memetiknya
Sayang, cinta dan rindu adalah perasaan
Sayang ibarat jari kelingking (Batu)
Cinta ibarat jari manis (Besi)
Rindu ibarat jari tengah (Api)
Dan adapun bentuknya meningkat
Akan bertemu dengan jari telunjuk (Air)
Akan bertemu dengan jempol (Takdir Allah)
Jika kau Sayang Muhammad Syafa’atmu (SMS)
Maka kau hapuslah BBM (BlackBerry Messenger)
Karena itu adalah alat untuk penghancur Islam
Kita tak sadari bahwa itu adalah alat Yahudi
Dan kau telah membuktikan bahwa kau
Benar Benar Mencintai - nya (BBM)
Kau akan bertemu karena rindu
Nikmat ibarat sebuah tasbih
Satu pangkal di dunia dan 99 butir di akhirat
Jika jari telunjuk maju ibu jari mengikuti
Adapun  jari tengah adalah tumpuhan
Jari telunjuk bagai air ibu jari angin
Adapun jari tengah umpama api
Api akan selalu ada di bawah sebagai tumpuhan
Apabila air bergerak maka angin mengiringi
Dan ibarat ma’rifat di dunia dan akhirat
Berjalan dari syari’at menuju thariqat
Berjalan dari thariqat menuju haqiqat
Dan berjalan dari haqiqat menuju ma’rifat
Hal itu dari antara tulang sulbi dan tulang dada
Jika bintang tak lagi bersinar
Maka bumi panas dan akan rusak
Karena bintang yang dapat mengangkat
Energi panas di bumi karena perbuatan manusia
Adalah shalat dan dzikir yang akan mengirimkan energi
Pada bulan dan bulan akan menembuskan sinarnya ke bintang
Dan bintang pun bekerja untuk bumi
Andaikan nafas itu tidak geratis
Berapa uangkah kita harus keluarkan
Mampukah manusia bersyukur kepada-Nya
Untung nafas geratis dan kita bisa jalani hidup
Sampai akhirnya nafas itu tak bershahabat lagi
Dengan apa kita akan bersyukur kepada-Nya
Yang nikmat-Nya tak ternilai dengan harga
Hargailah ibarat selembar uang 100 ribu
Memakai kopyah dan bershahabat antar sesama
Ibarat President Soekarno dan Wakilnya Bung Hatta
Hatta No Soekar (sehingga tidak sukar) untuk bersyukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar