J
Kajian Islam J
Aku bukanlah penjahat
Tapi akulah
penjaga di hatimu
Aku bukan sayang tapi
penyayang
Karena sayang itu
adalah sifat hatiku
Dan aku bukanlah
sifat itu tapi isimnya
Pergi ku bukan
tak sayang atau tak cinta
Tapi aku pergi karena
ada rindu di dadaku
Ku akan berkelana
dengan sebelah tangan
Dan akan kembali
ke kampung halamanku
Kau bukanlah
boneka tapi kau adalah kebon’a (nya)
Dan aku pun bisa
bercocok tanam di dalamnya
Tapi hama
(Yahudi) pun telah merusaknya
Aku kerjakan PR
untuk membasminya
Agar tanaman
tumbuh subur di dalamnya
Dan pada saatnya
aku pun dapat memetiknya
Sayang, cinta dan
rindu adalah perasaan
Sayang ibarat
jari kelingking (Batu)
Cinta ibarat jari
manis (Besi)
Rindu ibarat jari
tengah (Api)
Dan adapun
bentuknya meningkat
Akan bertemu
dengan jari telunjuk (Air)
Akan bertemu
dengan jempol (Takdir Allah)
Jika kau Sayang
Muhammad Syafa’atmu (SMS)
Maka kau hapuslah
BBM (BlackBerry Messenger)
Karena itu adalah
alat untuk penghancur Islam
Kita tak sadari
bahwa itu adalah alat Yahudi
Dan kau telah
membuktikan bahwa kau
Benar Benar
Mencintai - nya (BBM)
Kau akan bertemu
karena rindu
Nikmat ibarat
sebuah tasbih
Satu pangkal di
dunia dan 99 butir di akhirat
Jika jari
telunjuk maju ibu jari mengikuti
Adapun jari tengah adalah tumpuhan
Jari telunjuk
bagai air ibu jari angin
Adapun jari
tengah umpama api
Api akan selalu ada
di bawah sebagai tumpuhan
Apabila air
bergerak maka angin mengiringi
Dan ibarat
ma’rifat di dunia dan akhirat
Berjalan dari
syari’at menuju thariqat
Berjalan dari
thariqat menuju haqiqat
Dan berjalan dari
haqiqat menuju ma’rifat
Hal itu dari
antara tulang sulbi dan tulang dada
Jika bintang tak
lagi bersinar
Maka bumi panas
dan akan rusak
Karena bintang
yang dapat mengangkat
Energi panas di
bumi karena perbuatan manusia
Adalah shalat dan
dzikir yang akan mengirimkan energi
Pada bulan dan
bulan akan menembuskan sinarnya ke bintang
Dan bintang pun
bekerja untuk bumi
Andaikan nafas
itu tidak geratis
Berapa uangkah
kita harus keluarkan
Mampukah manusia
bersyukur kepada-Nya
Untung nafas geratis
dan kita bisa jalani hidup
Sampai akhirnya
nafas itu tak bershahabat lagi
Dengan apa kita
akan bersyukur kepada-Nya
Yang nikmat-Nya
tak ternilai dengan harga
Hargailah ibarat
selembar uang 100 ribu
Memakai kopyah dan
bershahabat antar sesama
Ibarat President
Soekarno dan Wakilnya Bung Hatta
Hatta No Soekar
(sehingga tidak sukar) untuk bersyukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar