Sebenarnya LPI, LUI dan FPI itu belum wisuda
(wis sudah) dan belum juga sarjana karena masih dalam proses KKN dan belum
mengajukan Skripsi dengan harapan nilai Lulus Indeks Prestasi (LIP) yang LUI
(lebih) FIP (VIP) yang akan mendapatkan nilai Yes Us Dollar Amerika Serikat.
Ajukan dulu Skripsinya baru akan ketahuan isinya (tahu isi) karena tahunya
ISIS-seemutt (jabatan uskup anjing bastar/kampung) bi-hun (dengan satuan ukuran
berat 1/100 tahil atau 0,378 g), togek (to geek), wortel (Daucus
Carota) dan kol (memperhitungkan). Sejatinya Islam bukan seperti itu karena
Islam itu cinta damai (pease+hidayah/jari tengah+jari telunjuk=jempol). Untuk
apa meliihat dan memaparkan kejelakan orang untuk dipublikasikan sebab
sendirinya belum tentu baik seperti kata pepatah “Semut di seberang lautan
kelihatan tapi gajah di depan mata tak kelihatan.” Selama jari tengah patuh dan
tidak mengganggu juga hidup dalam kekuasaan Islam (kafir dzimmi) dibiarkan saja
dan jika api itu mengganggu (jari tengah) maka siramlah dengan air (jari
telunjuk) dan akan membentuk pistol (jari telunjuk+jempol) karena api sudah
padam maka akan mendapatkan jempol (istimewa) dan jangan sampai jari tengah
menengahi, cukup di telapak tangan dan kaki saja karena ada waktunya mereka
berkuasa dan hidup sendirian dan berbalik (fack you) sehingga angin pun
memadamkannya (hari akhir). Jika mereka dan mereka adalah pembela Islam yang
berjihad di jalan Allah kanapa mereka dan mereka tidak membela Negara Islam yang
dibantai olah Amerika Serikat dan Bani Israel?? Aneh kan?? Mereka dan mereka
hanyalah mereknya saja Islam tetapi hatinya tetap Banni (bukan) Islam juga
Banni (bukan) Israel akan tetapi Yahudi (api) yang sengaja dirancang agar agama
Islam jelek di mata umum. Dari kelompok Non Islam maupun dari No Non Islam (ateis)
selama tidak mengganggu Islam maka janganlah diganggu. Untuknyalah agamanya dan
untuknyalah tak agamanya itu. Jika hanya mencari identitas dengan
bersorak-soraya di publik agar menjadi tenar di mata umum (terkenal) maka itu
bukanlah jalan yang baik. Masih banyak di pelosok-pelosok desa apa lagi di
pemasok-pemasok kota yang Islamnya hanya di ujung lidah yang menjadi pemasok
Yahudi ke kota dan ingin ke desa dan tidak akan mampu masuk ke desa karena di
desa hatinya sekeras batu untuk menerima seperti yang di kota yang secerdik
Atok Mu’tazilah dan akan Mustahilah jika bisa me-masok (memasukkan) ke desa
sebab di desa penuh dengan huruf kosam (sumpah) benang biru (kebenaran). Ada
saatnya jari tengah itu menengahi dunia (fack you) di akhir zaman dan akan berkobar
dan bumi terbakar sampai pada saatnya Menang Were datang (Were Not or Weren’t).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar