Jumat, 27 Februari 2015

Wali – Pahlawanku


Wali – Pahlawanku
Jujur aku mengaku
(Jujur dia mengaku)
Ku sakit hati padamu
(Dia sakit hati padamu)
Mengapa kau lukai aku
(Mengapa lukai dirinya)
Mengapa putuskan diriku
(Mengapa putuskan dirinya)
Untung ada nenekku bilang kepadaku
(Untung ada nenekmu bilang kepadamu)
Bahwa bila gugur satu akan tumbuh sepuluh ribu
(Bahwa bila gugur sepuluh ribu akan tumbuh satu)
Aku tak menangisimu
(Dia tak menangisinya)
Aku masih bisa tertawa
(Dia masih bisa tertawa)
Walau kau telah lukai aku
(Walau dia telah lukaimu)
Nenek bilang kuat-kuat
(Nenekmu bilang kuat)
Untuk apa menangisimu
(Untuk apa menangisinya)
Lebih baik ku tertawa haha
(Lebih baik engkau tertawa)
Walau kau pergi jauh dariku
(Walau pergi jauh darimu)
Nenek bilang kuat-kuat
(Nenek bilang kuat)
Nenekku pahlawanku
(Nenekmu pahlawanmu)
Pantang mundur nasehatiku
(Pantang mundur nasehatimu)
Jangan kau menangisiku
(Jangan menangisinya)
Lebih baik kau tertawa
(Lebih baik kau tertawa)
Aku tak pergi jauh darimu
(Dia tak pergi jauh darimu)
Nenekku bilang salah faham
(Nenekmu bilang salah faham)
Tuk apa menangisiku lebih baik kau tertawa
(Untuk apa menangisinya lebih baik kau tertawa)
Ku tak pergi jauh darimu nenekku bilang salah faham
(Dia tak pergi jauh darimu nenekmu bilang salah faham)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar