Allah menciptakan alam semesta ini dari 4
komponen (batu, besi, api dan air), cakrawala (benda selain bumi) dan
bintang-bintang itu dari batu, langit dari besi sebening kaca, matahari dari
api sebening kaca, bulan dari air sebening kaca dan ke 4 komponen itu terdapat
di bumi yang berupa tanah yang diselimuti oleh angin (Takdir Allah) ombak (air)
pun menjadi bantalnya (asapo’ angin abental ombe’). Jika sudah “asapo’
angin abental ombe’ ” serasa dunia ini milik berdua ada pun yang lain
itu numpang katanya. Itulah kekuasaan Allah yang tidak bisa dikejar dengan akal
bagaimna cara menciptakannya tetapi tetap perlu dan diperlukan, diketahui dan
cukup diketahui. Bulan terdapat di langit yang kelima sementara matahari
terdapat di langit yang keenam dan ini dinamakan benda luar angkasa termasuk
juga langit. Bintang terdapat di bawah langit (angkasa) sementara bumi dan
cakrawala (benda selain bumi) terdapat di bawah angkasa. Lalu angkasa itu sendiri
apa? Angkasa adalah jarak yang memisahkan antara langit dan bumi. Matahari
berbentuk bundar begitu juga bulan, dan langit berbentuk seperti bumi begitu
juga bintang-bintang, sedangkan bumi berbentuk seperti telor dan cakrawala
seperti piring yang kesemuanya itu berputar dengan cepat di tempatnya
masing-masing kecuali bintang-bintang yang hanya bergerak saja dan bumi tidak
mempunyai daya tarik karena tidak ada daya dan upaya kecuali Allah yang Maha
Tinggi dan Maha Agung (لا حول ولا قوّة الّا بالله العليّ العظيم),
tetapi menarik dan tetap menarik jika dibahas sampai saya pun tertarik. Semua
itu bukan Planet juga bukan Tata Surya akan tetapi Gudang Garam yang ditata
menjadi Surya. سوى الله علام (selain Allah adalah alam). Allah berfirman dalam surat
Al-Mulk ayat 5, yaitu:
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit
yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu
alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang
menyala-nyala. (QS. Al-Mulk : 5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar