Jumat, 27 Februari 2015

DANGDUT


J DANGDUT J
J
Ada
Rindu
Di malamku
Resah di tidurku
Tangis ada di hatiku
Hasrat yang menggebu
Dan kau ada di anganku
Bermain dalam khayalku
Senyummu ada di mata
Menyiksa pandanganku
Ingin jumpa denganmu
Walau sekedar mimpi
Sampai kapan menunggu
Hari hari indah denganmu
Ku tak biasa ku tak kuasa
Lama tanpamu karena kau
Datang untuk pergi
Sungguh hatimu
Bagaikan batu
Tak menaruh
Iba padaku
Menanggung rindu
Menantimu datang
Tanpa undanganku
Kau tanamkan
Cinta padaku
Setelah itu
Kau tinggalkan aku
Mengapa kau datang
Bila untuk pergi
Kau buat aku senang
Lalu kau sakiti aku
Hingga kini hatiku
Merana tapi kau
Tetap ku sayang
Bukan ku kejam
Atau tak sayang
Bila menghilang
Dari pandangan
Bukan ku benci
Sebab ku pergi
Usah disesali
Yang telah terjadi
Dan kau sayangi aku
Kau manjakan aku
Tapi di balik itu
Kau dusta padaku
Sering ku menahan
Sikap menyakitkan
Karena aku sayang
Ku coba bertahan
Walau demikian
Kau tetap ku sayang
Walau berjauhan
Kau tetap ku kenang
Dengan keangkuhan
Mengapa harus diriku
Yang kau hina
Sedangkan aku 
Sangat mencintaimu
Mengapa kau meneteskan
Air mata penyesalan
Penuh dosa padaku
Yang semula hanya
Kau anggap sampah
Ternyata kau
Sadari semua
Dan ku terima
Keangkuhanmu
Kandas cintaku
Musnah harapanku
Kau membekukan
Getaran jiwaku
Kau patahkan
Semangat cintaku
Mampukah dirimu
Membalut cintaku
Yang selama ini
Ku genggam
 Di dalam hati
Karena diriku
Tak berarti bagimu
Akhirnya kau datang
Meminta padaku
Satukan cinta
Yang pernah
Engkau hina
Harus ku terima
Keangkuhanmu
Tetapi haruskah berakhir
Putik yang sedang berbunga
Harum yang sedang mewangi
Haruskah gugur ke bumi
Hati yang sedang bahagia
Cinta yang sedang bersemi
Haruskah berakhir kini
Baru saja ku reguk
Manis madu cinta
Harus aku telan
Pahitnya juada
Jika berpisah
Mengapa
Harus jumpa
Awal ku bahagia
Berakhir ku merana
Bukan karena salahku
Bukan karena salahmu
Tapi kita tiada berdaya
Bagaikan bumi tanpa
Hujan datang lagi
Hujan malam ini
Bintang pun tiada lagi
Bulan tertunduk bersedih
Hatiku resah menanti cinta
Hujan tak redah aku gelisah
Seandainya malam ini aku
Bisa ungkapkan rasaku
Hati yang berharap
Aku tak sanggup
Bila saja diri ini
Mepunyai sayap
Mungkin malam ini
Waktu akan terjawab
Hatiku rindu menanti
Menantikan dirimu
Datang ke mari
Dan temani
Aku yang sendiri
Kau kan membawa
Berita dan gembira
Pernah ku terima
Berita gembira
Kau kan datang
Dari Kota Jakarta
Akan ku sambut kau
Dengan senyum mesra
Sambil ku nantikan
Hadiah darinya
Setiap hari dia
Menghias diri
Terasa hatiku
Tak sabar diri
Kau bersanggul
Dengan bunga melati
Ku percaya kau kan datang
Dan aku menunggumu di sini
Sekian lama ku menunggu
Untuk kedatanganmu
Bukankah engkau
Telah berjanji
Kita kan jumpa di sini
Pada siapa aku mengadu
Jika tak padamu datanglah
Kedatanganmu ku tunggu
Telah lama ku menunggu
Derita hidup pahit sekali
Tiada lain selain dirimu
Tempat bersandar diri
Mencurahkan isi hati
Menanti kedatanganmu
Betapa hati takkan sedih
Engkau biarkanku sendiri pacar dunia akhirat
Hari ini ku umumkan pada bulan bintang
Dapatkah ku miliki seorang kekasih
Dunia akhirat jika ada cari satu untukku
Jika bisa kabarkan segera kepadaku
Untuk pacarku dunia dan akhirat
Ku tak perlu kaya asalkan dia setia
Cinta dari muda sampai tua sama saja
Untuk apa banyak cinta tetapi semuanya pendusta
Manisnya hanya di bibir saja yang bohai banyak ulahnya
Yang cantik banyak tingkahnya lebih lebih jika sudah jaya
Ku tak butuh cinta kaya dunia yang aku cari dunia akhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar