Jumat, 27 Februari 2015

Hewan Melata (Dabbah)


Salah satu dari tanda-tanda kiamat ialah keluarnya sejenis binatang melata (Dabbah) yang bisa berbicara dengan manusia akan tetapi tidak bisa menguasai semua bahasa di dunia dan akan mengatakan kepada manusia bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Allah. Ciri-cirinya yaitu berkaki enam, antara kepala dan ekornya susah ditebak sebab bentuknya mirip tapi dapat dibedakan dengan cara melihat perut dan lehernya. Allah menciptakannya dari air setelah Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu di Mekkah (Padang Arafah). Ia (Dabbah) bisa hidup di cakrawala beribu-ribu tahun tanpa makan dan minum sebab di sana memang tidak ada air juga tumbuh-tumbuhan, yang ada hanyalah bebatuan yang tak gersang dan di sana hawanya dingin melebihi kutup utara karena memang letaknya jauh dari matahari sampai siangnya seperti bumi pada waktu malam. Kenapa ia bisa bertahan hidup? Karena ia selalu berdzikir kepada Allah dan itu adalah salah satu kekuasaan Allah. Ia (Dabbah) adalah hewan yang paling besar yang Allah ciptakan dan merupakan hantu di siang malam yang akan menghantui manusia yang ingkar (Bani Isra’el) dan ia (Dabbah) bisa makan jika sudah ada di bumi karena makanannya adalah manusia yang ingkar terhadap Allah. Adapun bentuknya seperti di bawah ini:

Wali Band – Ku Bangga
Ketika cinta yang yakini diriku
(Ketika cinta yakini dirinya)
Hadir dalam hariku tak mungkin berpaling
(Hadir dalam harinya tak mungkin berpaling)
Meninggalkan ketulusan
(Tinggalkan ketulusan)
Walau nanti kau takkan pernah bersamaku lagi
(Walau nanti kau akan kembali bersamanya lagi)
Atau ku telah tiada takkan kembali
(Atau kau telah tiada takkan kembali)
Ku bangga bisa mencurahkan rasa
(Dia bangga bisa curahkan rasa)
Yang dahulu tak pernah ada
 (Yang dahulu pernah ada)
Kan ku beri cinta yang selalu terjaga
(Kau akan beri cinta yang selalu terjaga)
Indah dan abadi adanya
(Indah dan abadi apa adanya)
KKKKKKKKKKKKKKKJ

Allah berfirman:
   
Apakah kamu tiada mengetahui bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit (cakrawala), di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. An-Hajj : 18).
   
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran : 190-191).
  
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Isra’: 44).
Gerhana matahari dan bulan menjadi sebuah hal yang kasak mata dan kasak telinga sehingga kita terpaku dan memaku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena kaku untuk berbicara mengenai hal itu sebab di dalam Al-Qur’an dan Hadits tidak dijelaskan dengan jelas apa dan bagaimana sebab terjadinya. Adalah pelaku-pelaku musyrik yang mengada-ngadakan hal yang memang ada tapi tiada seperti itu adanya dan juga musyrik jika melakoninya (memerankan sandiwara). Adapun sebab-sebab terjadinya gerhana matahari dan bulan yaitu sebagai berikut:
1.      Gerhana Matahari
Terjadinya gerhana matahari disebabkan oleh pergeseran bumi dari tempat sebelumnya, maka dari itu matahari dan bulan akan tampak kelihatan lurus dari bumi dan posisi bumi berada pas di bawahnya sehingga membentuk garis vertikal (hablum minallah). Itu bukan berarti matahari sedang sakit akan tetapi semua sedang serentak bertasbih kepada Allah karena membentuk garis vertikal (hablum minallah). Bukan makhluk saja yang bertasbih kepada Allah akan tetapi alam semesta juga bertasbih kepada Allah dan hal itu terjadinya bukan dikarenakan bulan berputar mengelilingi bumi, bulan itu berputar di tempatnya sendiri bukan mengelilingi bumi begitu juga matahari dan bumi berputar di tempatnya masing-masing. Jika Allah menghendaki gerhana matahari itu bisa terjadi setahun sekali dan mungkin tiap tanggal 2 Sawwal (Sura) setelah tahun 1435 H dan seterusnya sampai umat Islam tidak ada lagi di bumi.
2.      Gerhana Bulan
Terjadinya gerhana bulan disebabkan oleh pergeseran matahari dari tempat sebelumnya, maka dari itu posisi matahari berada pas di bawah bumi sehingga membentuk garis vertikal (hablum minallah). Lagi-lagi itu bukan berarti bulan sedang sakit akan tetapi semua sedang serentak bertasbih kepada Allah karena membentuk garis vertikal (hablum minallah). Jika Allah menghendaki gerhana bulan itu bisa terjadi sebulan sekali mungkin tiap tanggal 14 setelah tahun 1435 H dan seterusnya sampai umat Islam tidak ada lagi di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar