Salah satu dari tanda-tanda kiamat ialah
keluarnya sejenis binatang melata (Dabbah) yang bisa berbicara
dengan manusia akan tetapi tidak bisa menguasai semua bahasa di dunia dan akan
mengatakan kepada manusia bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada
ayat-ayat Allah. Ciri-cirinya yaitu berkaki enam, antara kepala dan ekornya susah
ditebak sebab bentuknya mirip tapi dapat dibedakan dengan cara melihat perut
dan lehernya. Allah menciptakannya dari air setelah Nabi Adam dan Siti Hawa
bertemu di Mekkah (Padang Arafah). Ia (Dabbah) bisa hidup di
cakrawala beribu-ribu tahun tanpa makan dan minum sebab di sana memang tidak
ada air juga tumbuh-tumbuhan, yang ada hanyalah bebatuan yang tak gersang dan
di sana hawanya dingin melebihi kutup utara karena memang letaknya jauh dari
matahari sampai siangnya seperti bumi pada waktu malam. Kenapa ia bisa bertahan
hidup? Karena ia selalu berdzikir kepada Allah dan itu adalah salah satu
kekuasaan Allah. Ia (Dabbah) adalah hewan yang paling besar
yang Allah ciptakan dan merupakan hantu di siang malam yang akan menghantui
manusia yang ingkar (Bani Isra’el) dan ia (Dabbah) bisa makan
jika sudah ada di bumi karena makanannya adalah manusia yang ingkar terhadap
Allah. Adapun bentuknya seperti di bawah ini:
Wali Band – Ku Bangga
Ketika cinta yang yakini diriku
(Ketika cinta yakini dirinya)
Hadir dalam hariku tak mungkin berpaling
(Hadir dalam harinya tak mungkin
berpaling)
Meninggalkan ketulusan
(Tinggalkan ketulusan)
Walau nanti kau takkan pernah bersamaku
lagi
(Walau nanti kau akan kembali bersamanya
lagi)
Atau ku telah tiada takkan kembali
(Atau kau telah tiada takkan kembali)
Ku bangga bisa mencurahkan rasa
(Dia bangga bisa curahkan rasa)
Yang dahulu tak pernah ada
(Yang dahulu pernah ada)
Kan ku beri cinta yang selalu terjaga
(Kau akan beri cinta yang selalu terjaga)
Indah dan abadi adanya
(Indah dan abadi apa adanya)
KKKKKKKKKKKKKKKJ
Allah berfirman:
Apakah kamu tiada mengetahui bahwa kepada
Allah bersujud apa yang ada di langit (cakrawala), di bumi, matahari, bulan,
bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian
besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab
atasnya dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang
memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. An-Hajj :
18).
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari
siksa neraka. (QS. Ali Imran : 190-191).
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada
di dalamnya bertasbih kepada Allah dan tak ada suatupun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Isra’:
44).
Gerhana matahari dan bulan menjadi sebuah
hal yang kasak mata dan kasak telinga sehingga kita terpaku dan memaku Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) karena kaku untuk berbicara mengenai hal itu sebab di
dalam Al-Qur’an dan Hadits tidak dijelaskan dengan jelas apa dan bagaimana
sebab terjadinya. Adalah pelaku-pelaku musyrik yang mengada-ngadakan hal yang
memang ada tapi tiada seperti itu adanya dan juga musyrik jika melakoninya
(memerankan sandiwara). Adapun sebab-sebab terjadinya gerhana matahari dan
bulan yaitu sebagai berikut:
1. Gerhana Matahari
Terjadinya gerhana matahari disebabkan oleh pergeseran bumi dari tempat
sebelumnya, maka dari itu matahari dan bulan akan tampak kelihatan lurus dari
bumi dan posisi bumi berada pas di bawahnya sehingga membentuk garis vertikal (hablum
minallah). Itu bukan berarti matahari sedang sakit akan tetapi semua
sedang serentak bertasbih kepada Allah karena membentuk garis vertikal (hablum
minallah). Bukan makhluk saja yang bertasbih kepada Allah akan tetapi
alam semesta juga bertasbih kepada Allah dan hal itu terjadinya bukan
dikarenakan bulan berputar mengelilingi bumi, bulan itu berputar di tempatnya
sendiri bukan mengelilingi bumi begitu juga matahari dan bumi berputar di
tempatnya masing-masing. Jika Allah menghendaki gerhana matahari itu bisa
terjadi setahun sekali dan mungkin tiap tanggal 2 Sawwal (Sura) setelah
tahun 1435 H dan seterusnya sampai umat Islam tidak ada lagi di bumi.
2. Gerhana Bulan
Terjadinya gerhana bulan disebabkan oleh pergeseran matahari dari tempat
sebelumnya, maka dari itu posisi matahari berada pas di bawah bumi sehingga
membentuk garis vertikal (hablum minallah). Lagi-lagi itu
bukan berarti bulan sedang sakit akan tetapi semua sedang serentak bertasbih
kepada Allah karena membentuk garis vertikal (hablum minallah). Jika
Allah menghendaki gerhana bulan itu bisa terjadi sebulan sekali mungkin tiap
tanggal 14 setelah tahun 1435 H dan seterusnya sampai umat Islam tidak ada lagi
di bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar